in my perspective: 5 Reason Why You Shouldn't be a Homo

First, I would like to give you a warning. This is just a personal thought. I certainly don't ask you to have the same opinion as I am. Some are jokes, but not all of it. But yes, you can think this whole post is a joke. I don't want to be judged as homophobia or racist or something.

Here we go...

After a while, I decided to write this post. It's been half year or less since I have the idea of this post but I was too afraid to write it. I don't know. For some people, surely this is not a joke matter, right? But then again, I thought, "This is my blog, i can write anything what i want." So... Voila!

These are 5 reasons why you shouldn't be homo (specifically gay because I am a girl)

1. God creates Adam and Eve, not Adam and Steve
atau "Tuhan menciptakan Adam dan Hawa, bukan Adam dan Bambang" special thanks to Almer who made such a genius quote!

2. Most religions (at least mine) forbid it
I once heard a story where a town was tormented because the people were... gays? I don't know for sure, Sodom if I'm not mistaken? please correct me if I'm wrong...

3. The more gays in this world, the more single and desperate women, and it can make more lesbians in this world
Most of gays I know are super handsome. It really broke my heart. I mean.... why those handsome guys have to like each other? spare some love to single women, please?
Do I really have to make the graphic of this statement?

4. You can get sex diseases
I did some research about this. I read biology books and I googled and found several articles about sex diseases caused by being gay. for example Epididymitis which is caused by E. coli. You do know where E. coli should belong, right?
click here to know more about some of sex diseases.

5. It is human nature to reproduce, and by being a gay (yes, lesbian too) you can't have children. yes, i'm talking about in normal way
God creates this strange feeling called love, so humans attract each other, and can have relationship with the opposite gender, having kids and continue the generation of human race, right?

note: don't kill me for making this post. please, just... don't ._.

Side Stories: Mini Study Tour!


AKHIRNYA!! GUE BUKA BLOG LAGI!! UWAAAA KANGEEEN!!!

Dan akhirnya gue mau menceritakan pengalaman, bukan berbagi sebuah pemikiran absurd hore :D

Hari ini, tanggal 15 Februari 2013, seorang Amalia Shaliha a.k.a @kucingtapadamu dan seorang Ayu Erlyanda Alifirani a.k.a @ijomantaphotss *baik banget sih mau promote lu, long* melakukan study tour ke Museum Perjuangan!! Jeng jeng!!!
Gambar ini nyolong dari internet

Ide ini datang secara absurd dan tiba-tiba. Gue merasa jahat sama tempat ini. Secara ini tempat deket banget sama smp gue dan gue selama belajar disana selama 3 tahun, ga pernah sekalipun kesana padahal lewat tiap hari. Sebetulnya ada niat modus tapi gagal *sigh /curhat. Tadinya sempet mau batal, tapi karena ternyata bisa, jadi deh kesananya :D

Dan jujur, gue kagum sama Museum ini. Arsip Koran dan media cetak lainnya banyak banget!! Baju-baju para pejuang dipajang. Senjata-senjatanya, meskipun sangat sederhana dan gue tau itu dapetinnya kebanyakan hasil nyolong huahahaha /heh/ juga keren! Dan yang paling bikin gue kagum, ada frame, yang isinya nama-nama mereka yang gugur, mereka yang mati demi Negara tanpa dikenal banyak orang, sungguh gue mikir mereka adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang sebenarnya. Terimakasih, wahai para pejuang tanah air :’)

dan inilah beberapa foto kece gue, tadinya mau masukin punya pilong juga tapi tadi ga sempet minta, mungkin kalo entar ga males gue masukin~
jangan liat orangnya, liat senjatanya aja!
itu koran semua, kece abis menurut gue


di belakang gue, ada nama-nama mereka yang gugur  tanpa diketahui orang banyak
Museum. Mungkin terdengar sederhana. Mungkin terdengar membosankan. Tapi, di Museum lah tempat kita bisa belajar sejarah. Mungkin menurut sebagian dari kalian, belajar sejarah itu membosankan, terutama sejarah Negara sendiri. Gue pun terkadang berpikir demikian. Tapi seluruh kejadian di masa lalu itulah yang membuat kita berdiri hari ini!

gue dan manusia berhidung pesek nan jomblo berpose
Next mission, Museum PETA & Museum Zoologi!! 

in my perspective: social network


Hello fellas! Quite a time since the last post huh?
sekarang gue bakal bahas tentang analytical exposition text yang gue bikin buat tugas bahasa inggris. seperti biasa ga berhasil mengeluarkan semua isi pikiran jadi mungkin entar di edit-edit. i don't make this post to offend anybody, so... enjoy :)
  
Jejaring sosial bukan kata yang asing lagi ditelinga kita, bahkan cenderung sangat familiar dan akrab. Suatu hal yang membuat kita jauh lebih mudah berkomunikasi, mencari teman lama, berekspesi, bahkan mencari jodoh (oke yang terakhir itu agak-- Tapi banyak kan yang beneran pake social network buat nyari pacar lol)
Gue sendiri mengakui gue udah sangat bergantung dengan jejaring sosial, terutama twitter dan facebook. Fb buat stalking, upload foto massal, sama chatting masih sangat berguna makanya gue masih getol pakenya hahaha, tapi paling ketergantungan sama twitter.

Tapi gue juga merasa social network ini juga membawa pengaruh buruk, lebih dominan malah.
Social network membuat orang-orang mengumbar apapun;informasi personal, foto terbarunya, termasuk hal-hal tidak penting dan orang lain tidak perlu tau semacam kegiatan yang dia lakukan, dia lagi dimana, apa sarapan yang dia makan, perasaan yang dia rasakan, personal thoughts, bahkan aib.
Jujur gue suka irritated banget sama apa yang orang2 ini umbar, oke gue juga gitu sih, tapi ya… gue irritated dan itu ga bisa gue hilangkan. Lucu aja ada orang dibanding memecahkan masalahnya, malah bikin status, malah ngetweet. Lagi sarapan, lagi dimana, lagi ngapain, malah pamer. Ada juga yang bisanya nyindir marah-marah ngehina-hina tapi Cuma berani di cyber doang. Okay, gue juga terkadang gitu, tapi gue pun berani-berani aja kalo disuruh ngomong langsung, Cuma gue tau kalo gue ngomong langsung orangnya pun pasti marah-marah balik hahaha jadinya gue males.

Dan tentang cyber friends, banyak yang bilang lebih seru lebih asik lebih pengertian cyber friends daripada irl friends, bilang ga butuh rl friends, dsb. Imo, that is the stupidest statement ever! Gue ga bilang kalo cyber friends ga seru, gue juga seneng punya temen2 baru yang baik dan nyambung. Tapi, bukan berarti kita jadi lebih ngutamain ‘temen’ yang belum pernah kita temuin sebelumnya lah. Sebaik-baiknya mereka, mereka tetep aja orang asing. Kita gatau sifat asli baik buruknya mereka gimana begitu juga sebaliknya. Belum lagi kadang ada aja yang memanfaatkan kedok ‘teman’ di dunia maya untuk melakukan kejahatan, kita harus waspada, bukan berarti suuzon juga sih. Beri personal information seperlunya aja. Dan jangan sampe dengan keberadaan cyber friends membuat kita melupakan dan tidak mempedulikan real life kita, bagaimanapun kalo kita ada apa-apa yang pertama kali bisa bantuin pasti teman-teman di real life, cyber friends paling ngirim doa kan, belom lagi kalo doanya pending segala. Tapi sekali lagi, gue menyayangi cyber friends gue sama kayak irl friends gue.

Balik ke paragraph sebelumnya, gue pun irritated dengan orang-orang yang kerjaannya galau terus, I mean… get a life!! Idup lo ga cuma tentang itu doang, mending lo lakuin sesuatu daripada galau terus. Apa kek, nyuci kek, ngepel kek, beres-beres kamar, atau apapun itu.

Dan tentang galau, gue agak bingung sama para akun khusus buat ngegalau, laku bangeeet gitu, sampe pada bikin buku. Buku yang harusnya jadi jendela dunia, jadi tempat orang nulis galaunya dengan tinta di kertas untuk dibaca orang lain. Oh ya, gue juga selek sama akun2 yang berbau kamuscewe, isihaticewe dan sebagainya, lebay :v ga semua cewe kayak gitu :v cewe ga selemah dan semenye-menye itu :v

Udah ah huahaha. Ambil positifnya, buang negatifnya. makasih buat yang udah baca, maaf ya kalo kalian kesel bacanya. Piss lope lope en gawl

little facts about me

suatu hari, untuk kesekian kalinya, gue ngedalemin orang. lalu korban tersebut berkata 'dalem banget sih'. gue jawab 'gue kan cuma ngomong jujur, apa lain kali gue mesti bohong?' lalu dia berkata 'ya tapi kan gausah diomongin juga kali'

...i dunno, it's a habbit i guess, to hurt other's feeling with my words. ada kepuasan batin ketika bisa membuat orang lain terdiam dan mungkin sakit hati dengan kata2 yang gue ucapkan. jahat ya gue. disisi lain, gue takut orang lain sakit hati dan benci dengan gue. gue takut sendiri. gue takut karena perbuatan dan ucapan gue, semua orang yang gue sayangi pergi...

selain itu, gue bukan orang yang pandai berpura2. gue gabisa nyembunyiin perasaan ga suka terhadap sesuatu, atau mungkin seseorang. sedikit mengacu pada ucapan gue di paragraf pertama. terkadang, gue ngedalemin orang tanpa ada tujuan menyakiti hati, hanya mengeluarkan apa yang gue pikirkan.

gue tau sih, gue ga bakal bisa menyenangkan semua orang, entah gue berpura2 atau menjadi diri gue yang sebenarnya. toh gue juga ga mampu berpura2 jadi orang lain. kadang mau sih, menjadi sosok yang gue inginkan, tapi sekali lagi, gue ga mampu.

tapi meski gue gabisa menyenangkan hati semua orang, gue juga gamau dibenci... inilah yang bikin gue ngerasa serba salah. misal, contoh paling seringnya sih,gue mikir, terus ngomong, terus bikin orang sakit hati, terus gue baru ngeh (padahal sebelumnya udah mikir), terus ngerasa bersalah berkepanjangan. dilema antara ingin memenuhi kepuasan batin atau gamau nyakitin hati orang lain huft.
dan gara2 dilema inilah, setiap post gue sekian bulan terakhir hanya terdiam dibiarkan berdebu di draft. takut ada yang tersinggung karena post gue...

oke curhatan gue diakhiri sebuah pertanyaan,

mending ngomong jujur apa bohong? 

in my perspective: pessimist


Pessimism is a state of mind in which one anticipates negative outcomes
A tendency to stress the negative or unfavorable or to take the gloomiest possible view


tuh gue mau ngegaul dulu pake nyari dulu pengertian kece dari kata 'pesimis' lol
intinya sih pesimis itu sikap memandang segala sesuatu secara negatif. ya kan?


lalu apa yang mau lu bahas? gue mau bahas alesan gue dan mungkin orang2 pesimis lainnya dibelahan bumi lain menjadi orang yang pesimis. bohong deng, gue cuma pengen curhat. kasian kalo gue bawa2 nama orang lain yang ga berdosa dalam cerita gua... jadinya... ya ini cerita dari pengalaman dan sudut pandang gue pribadi. gue ga bawa-bawa orang lain. kecuali kalian yang baca ngerasa sehati gitu ya <3


gue mulai dari mana ya... 
pada suatu hari, hiduplah manusia maha kece bernama Amalia Shaliha. dia sekolah di salah satu sekolah favorit di kotanya. di sekolah itu terdapat banyak sekali manusia-manusia pintar yang terkadang sok rendah diri dan sering berkata 'gue gabisa! gue ga ngerti!' tapi mendapatkan nilai bagus. Amal merasa terbebani dengan keadaan lingkungan yang seperti ini. karena dia merasa tertinggal oleh teman-temannya yang perlahan-lahan maju kedepan semakin pintar sementara.... dia stuck dalam situasi 'ANJIR GUE GA NGERTI APA APAAAA'. hingga akhirnya dia menjadi sosok yang amat pesimis. tapi tetep kece.

gue sering kena cemoohan orang-orang berupa 'lu kenapa sih pesimis banget?!' atau ga 'berhenti ngeluh geura! usaha!' dan lainnya. mungkin omongannya ga se-frontal itu ya tapi... ya anggep aja gitu. lebay dikit gapapa deuh.

gue ulang tweet gue ya.. mungkin kalian yang followersnya @liaamal udah baca barusan hohoho
















tujuan gue masukin tweet gue buat mejeng aja sih lol toh ini blog blog gue ye ga? huahahaa *infopenting: di RT banyak orang looooh* /teruskenapa

jujur aja... sikap gue yang keliatan santai cuek ga peduli dan sebagainya itu cuma kamuflase buat nutupin kekecewaan ga bisa mendapatkan hal-hal sesuai harapan. ga kok gue ga berharap kalian nyadar terus nunjukin simpati ke gue. gue cuma pengen harapan gua kekabul haha.
dan dibalik semua kecuekan kepesimisan ini, terdapat pikiran optimis yang terus menerus berharap.
contohnya ya bilang 'gapapa kok gue rangkingnya jelek, gue cuma ngasih kesempatan buat mereka yang ngebet dapet nilai bagus' itu hanyalah sepik belaka. sejujurnya gue ngarep gue dapet nilai bagus. gue ngarep dapet rangking bagus. gue ngarep bisa banggain nilai gua didepan orangtua gua.

sebetulnya gua menjadi pesimis ga cuma masalah nilai sih, tapi yang umumnya orang tau, dan yang paling menonjol emang masalah nilai. sebetulnya banyak sih tapi... kayaknya ga perlu dipublikasikan lewat blog. cukup orang terdekat aja yang tau /ceilah

intinya sih, gue jadi pesimis juga bukan mau gue... gue juga pengen jadi orang naif nan optimis yang bisa memandang dunia dengan positif dan menyenangkan tapi gimana ya.... kayaknya gua ga mampu hahaha jadi tolong jangan paksa gue untuk jadi optimis...

pesan untuk kalian semua manusia pesimis selain gua: mungkin memang ada baiknya daripada berpikir negatif, kita mengambil tindakan dan berusaha memperbaiki keadaan. iya ga sih?